close

REVOLUSI AMERIKA

REVOLUSI AMERIKA

A. Latar Belakang Revolusi Amerika
Semula negara induk Inggris memang bersikap lunak kepada tanah koloni. Pemerintah Inggris tampak memberikan keleluasaan yg relatif pada kawasan koloni. Akan tetapi, sesudah mengalami kesusahan keuangan akhir Perang Laut Tujuh Tahun melawan Prancis, Inggris mulai memperkuat pengaruhnya kepada daerah koloni. Dalam hal ini, pemerintah Inggris mulai menerapkan banyak sekali macam undang-undang yg lebih memprioritaskan kepentingan negara induk, mirip undang-undang teh, undang-undang gula, undang-undang kopi, & sebagainya. Semuanya itu terperinci merupakan usaha pemerintah Inggris untuk memperkuat kekuasaannya di tanah koloni. Sebaliknya, daerah koloni yg sudah matang merasakan tindakan yg negatif tersebut. Akibatnya timbullah konflik antara kepentingan daerah koloni & negara induk. Konflik ini akhinya memuncak dlm sebuah revolusi. Adapun sebab-sebab timbulnya Revolusi Amerika adalah sebagai berikut.
Adanya Paham Kebebasan dlm Politik
Koloni Inggris di Amerika tak didirikan oleh pemerintah Inggris, tetapi diciptakan oleh pelarian-pelarian dr Inggris yg mendapat tekanan agama, sosial, ekonomi, & politik. Kaum koloni menyatakan bahwa mereka adalah manusia merdeka yg membangun koloni di dunia gres. Paham keleluasaan kaum koloni bertentangan dgn paham pemerintahan Inggris yg menganggap bahwa kawasan koloni yakni jajahannya. Hal ini didasarkan pada Perjanjian Paris 1763.
Adanya Paham Kebebasan dlm Perdagangan
Kaum koloni pula menganut paham kebebasan dlm jual beli. hal itu bertentangan dgn paham pemerintah Inggris yg merasa berkuasa atas koloni di Amerika. Oleh karena itu, pemerintah Inggris memerintahkan agar hasil bumi dr kawasan koloni harus dijual pada negara induk saja. Sebaliknya, penduduk koloni diwajibkan pemerintah Inggris hanya berbelanja barang-barang hasil industri negara induk saja. Kaum koloni menentang peraturan yg bersifat monopoli & menginginkan adanya kebebasan jualan .
Adanya Berbagai Macam Pajak
Berbagai macam pajak diterapkan, berhubungan dgn adanya krisis keuangan Inggris akibat Perang Laut Tujuh Tahun. Perang selsai dgn kemenangan di pihak Inggris. Dengan kemenangan tersebut, menyebabkan beban gres bagi pemerintah Inggris terutama persoalan keuangan. Pemerintah Inggris kemudian memberlakukan berbagai macam pajak (pajak teh, pajak gula, pajak metera,i & lain-lain) yg sangat memberatkan warga koloni. Sebaliknya, warga koloni dgn tokohnya Samuel Adams menentang kebijakan tersebut dgn semboyan no taxation without representation, artinya tak ada pajak tanpa adanya perwakilan.
Peristiwa The Boston Tea Party
Sebab khusus meletusnya Revolusi Amerika merupakan adanya peristiwa yg diketahui dgn nama The Boston Tea Party pada tahun 1773. Pada saat itu, pemerintah Inggris memasukkan teh ke Pelabuhan Boston, Amerika. Pada malam harinya, muatan teh itu dibuang ke laut oleh orang-orang Amerika yg menyamar selaku orang Indian suku Mohawk. Hal inilah yg menimbulkan kemarahan pemerintah Inggris (Raja George III) sehingga menuntut pertanggungjawaban. Namun penduduk koloni tak ada yg mau bertanggung jawab sehingga menimbulkan pertempuran yg menandai terjadinya Revolusi Amerika.
B. Proses Terjadinya Revolusi Amerika
Dengan adanya insiden teh di Boston, George III bertekad untuk menundukkan Massachusetts dgn kekuatan senjata. Rakyat koloni tak menghiraukan tuntutan & bahaya Inggris, dua belas negara koloni yang lain sudah menyatakan setia mitra berdiri di belakangnya. Pada awal Desember 1774, ke tiga belas koloni mengadakan konferensi di Philadelphia (yang kemudian diketahui dgn Kongres Kontinental I) untuk menentukan langkah dlm menghadapi Inggris. Peristiwa ini merupa-kan pertama kalinya bagi ketiga belas koloni di Amerika untuk bersatu & saling bekerja sama. Kongres Kontinental I menghasilkan pernyataan yg intinya bahwa rakyat koloni di Amerika tetap setia pada Raja Inggris & menuntut kebi-jaksanaan biar memulihkan relasi baik antara kawasan koloni & negara induk Inggris.Sementara itu, telah terjadi pertempuran antara pasukan Inggris & rakyat koloni. Pertempuran pertama meletus di Lexington, kemudian menjalar ke Concord, & Boston.
Inggris menolak tuntutan warga koloni. Adanya The Boston Tea Party & tuntutan tanah koloni dianggap sebagai tanda dimulainya suatu pemberontakan. Pemerintah Inggris segera menambahjumlah pasukannya di Amerika. Sejak ketika itulah kaum koloni Amerika percaya bahwa jalan tenang untuk menuntut hakhaknya selaku orang Inggris tak mungkin dapat tercapai. Bahkan, mereka terancam akan dimusnahkan segalanya sehingga mereka bertekad untuk menjaga kebebasannya. Kaum koloni Amerika kemudian mengangkat Goeroge Washington, seorang yg berjasa pada Inggris dlm Perang Laut Tujuh Tahun untuk menghadapi Inggris.
Pada mulanya perang ini cuma bersifat menentang kekerasan pemerintah Inggris terhadap kaum koloni & belum mempunyai tujuan untuk meraih kemerdekaan. Akan tetapi, tujuan perang menjadi jelas sehabis terbitnya buku Common Sense (1776) karya Thomas Paine. Tulisan ini berisikan paham kemerdekaan yg kemudian menyadarkan kaum koloni untuk mengubah tujuan perjuangannya dr menentang kekerasan menjadi usaha mencapai kemerdekaan.
Dalam Kongres Kontinental II tahun 1775 di Philadelphia, para wakil dr ketiga belas koloni sepakat untuk memerdekakan diri. Akhirnya pada tanggal 4 Juli 1776 dicanangkan Declaration of Independence selaku argumentasi untuk memisahkan diri dr negeri induk Inggris. Naskah Declaration of Independence ini disusun oleh panitia kecil yg beranggotakan lima orang, yakni Thomas Jefferson, Benyamin Franklin, Roger Sherman,Robert Livingstone, & John Adams. Mereka itulah yg kemudian dikenal dgn Lima Tokoh Penyusun Naskah Declaration of Independence. Pada tanggal 4 Juli 1776 ditandatangani Declaration of Independence & dijadikan hari Kemerdekaan Amerika (Independence Day).
Sementara itu, peperangan semakin meluas hampir di seluruh tiga belas koloni. Pada awalnya prajurit Amerika yg dipimpin oleh George Washington tersebut senantiasa mengalami kekalahan. Kekalahan yg dialami oleh Amerika disebabkan oleh aspek kelemahan militer Amerika yg sebagian besar terdiri atas kalangan sipil yg tak mempunyai pengalaman tempur. Di samping persoalan militer, Amerika pula dihadapkan pada kondisi di dlm penduduk yg belum seluruhnya mendukung terhadap kemerdekaan Amerika. Beberapa golongan penduduk yg justru biasanya berasal dr kelas menengah ke atas masih banyak yg pro kepada Inggris & tak baiklah jikalau Amerika merdeka menjadi suatu negara.
Menyadari kelemahan tersebut, para pemimpin Amerika berusaha untuk menyusun strategi biar mampu mengalahkan kekuatan Inggris. Strategi yg kemudian dilakukan ialah dgn meminta derma terhadap negara-negara Eropa yang lain kepada perjuangan kemerdekaan rakyat Amerika. Permintaan bantuan tersebut terutama diarahkan pada negara-negara yg memiliki pertentangan dgn Inggris seperti Prancis, Spanyol, Denmark, & Belanda. Melalui dutanya yg berjulukan Benjamin Franklin, Amerika sukses menyusun dukungan dr negara-negara Eropa tersebut khususnya dr Prancis untuk membantu perang kemerdekaan Amerika.
Bantuan dr negara-negara Eropa sungguh bermakna bagi kemerdekaan Amerika. Hal ini terbukti sejak tahun 1780, pasukan Amerika sukses mengalahkan pasukan Inggris di banyak sekali pertempuran. Walaupun kawasan Carolina, Charleston, & Virginia sempat dikuasai oleh Inggris, akan namun pada pertempuran berikutnya pasukan Inggris sukses dikalahkan oleh pasukan campuran Amerika & Prancis. Gabungan pasukan George Washington & Rochambeau yg berjumlah 15.000 orang berhasil mengalahkan pasukan Inggris di bawah pimpinan Lord Cornwalis di tempat Yorktown, pantai Virginia. Akhirnya pada tanggal 19 Oktober 1781, pasukan Cornwalis mengalah & badan legislatif Inggris secepatnya memutuskan untuk menghentikan perang.
Pada tahun 1782, persetujuanperdamaian dimulai antara Amerika Serikat dgn Inggris & gres pada tanggal 3 September 1783 dengan-cara resmi ditandatangani persetujuanperdamaian tersebut. Hasil Perjanjian Paris tahun 1783 berisi ihwal pengakuan Inggris kepada kemerdekaan & kedaulatan ketiga belas koloni menjadi negara merdeka yaitu Amerika Serikat. Selain itu, Inggris pula menyerahkan daerah pecahan barat Mississippi pada negara gres tersebut. Sesudah peperangan selsai, kongres Amerika kemudian menganjurkan supaya 13 negara serpihan menyerahkan kembali hak milik kaum moderat/royalis yg dahulu pro kepada Inggris yg selama pertempuran disita oleh kaum milisi. Pasca perang negara gres ini mulai berfokus untuk menyusun pemerintahan nasional yg dapat menaungi seluruh aspirasi rakyat Amerika.
C. Dampak Revolusi Amerika
Berangkat dr landasan keleluasaan pribadi yg menerima tunjangan dr masyarakat biasa di Amerika, Deklarasi Kemerdekaan sebagai manifestasi dr Revolusi Amerika mengilhami semangat usaha bangsa Amerika. Revolusi Amerika pula mengilhami banyak bangsa-bangsa di dunia dlm memerdekakan diri & menentang penindasan di dunia.